Tingkatkan Kapasitas, Perangkat Desa Kerangkulon Studi Banding ke Malang

  • Nov 28, 2017
  • kerangkulon

[contact-form][contact-field label="Nama" type="name" required="true" /][contact-field label="Surel" type="email" required="true" /][contact-field label="Situs web" type="url" /][contact-field label="Pesan" type="textarea" /][/contact-form] [caption id="attachment_109" align="alignnone" width="640"] Kades dan Perangkat Desa Kerangkulon berselfi bersama.[/caption] Desa Kerangkulon, 28/11/2017 Peningkatan kapasitas sumber daya manusia perangkat desa se kecamatan Wonosalam dilaksanakan kemarin pada tanggal 24-26 Nopember 2017 di Kota Batu Jawa Timur. Kegiatan tersebut diikuti seluruh Kepala Desa dan Perangkat desa dan beberapa pejabat di Kecamatan Wonosalam kabupaten Demak. Dari seluruh peserta yang hadir kurang lebih ada skitar 200an peserta. Rombongan menggunakan 5 buah armada bus. Rombongan bertolak ke Malang pada pukul 20.00 Wib, dan kurang lebih sembilan jam berikutnya rombongan sampai di Malang dan transit sementara di Hotel Batu Inn. Pagi harinya rombongan menuju ke Kantor Walikota Batu dan diterima langsung oleh Asisten I Wallikota Batu. Selanjutnya rombongam di ajak berkunjung langsung ke PKK Corner dimana tempat tersebut merupakan display pemasaran produk hasil kerajinan dari masing-masing PKK Kelurahan di Kota Batu. [caption id="attachment_105" align="alignnone" width="768"] Salah satu hasil produk olahan PKK Corner yang dikemas dengan bungkus yang sangat menarik.[/caption] Setelah berkeliling dan berbelanja di PKK Corner, rombongan diajak berkunjung dan belajar di Pusat Pengelolaan Sampah Kota Batu. Bank Sampah tersebut merupakan salah satu lembaga yang mendapatkan Bantuan CSR dari PT PLN (Persero) Kota Malang karena kegigihan anggota nya dalam melestarikan lingkungan dengan inovasi Bank Sampahnya. Sejauh ini Bank Sampah Batu sudah mencatatkan omzet sebesar 800 juta rupiah. Saat ini Bank Sampah Batu sudah mulai membuat kampung terapi sebagai pengembangan manfaat dari pengelolaan Bank Sampah. Pembiayaannya di dapatkan dari swadaya anggota bank sampah dan sukarelawan melalui Pinjaman dari Bank Sampah. Maksudnya adalah semisal salah satu anggota Bank Sampah ingin menyumbang Pembangunan Kampung Terapi maka dia meminjam uang dari Bank Sampah. Kemudian yang bersangkutan akan membayar hutangnya dengan sampah yang dia setorkan setiap minggunya. [caption id="attachment_106" align="alignnone" width="1024"] Nek Pungut salah seorang perintis berdirinya Bank Sampah yang selalu semangat[/caption] Salah seorang perintis bank sampah batu tersebut adalah Nek Pungut, beliaulah yang mulai merintis berdirinya bank sampah. "Alhmdulillah jerih payah selama ini bisa kami rasakan mas, di awal dulu kami dicemooh namun saat ini sudah banyak warga yang sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, bantuan dan perhatian dari pemerintah kota juga sudah mulai ada mas. "Ujar Nek Pungut dengan penuh semangat. "Sudah banyak pejabat dari jakarta maupun dari Surabaya yang pengin melihat langsung bank sampah kami, semua data baik tabungan, pinjaman maupun buku tamu jg masih ad mas. Tapi tulisanku 'elek' jangan di ece ya." pungkas nek Pungut sembari tertawa. Perjalanan dari Bank Sampah merupakan kunjungan Studi banding yang terakhir, karena setelah hari tersebut rombongan berwisata ke Museum Angkut, Jatim Park 1 dan Taman Bunga Selecta. [caption id="attachment_107" align="alignnone" width="640"] Berfoto bersama dengan latar belakang Halaman Jatim Park 1 Batu Malang.[/caption] Semoga kunjungan tersebut bisa diterapkan di desa Kerangkulon dan Se Kecamatan Wonosalam pada umumnya.